Halaman

    Social Items

Tampilkan postingan dengan label gaya hidup sehat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gaya hidup sehat. Tampilkan semua postingan
12 buah rendah gula yang aman dan sehat



Mengurangi konsumsi gula harian penting untuk menjaga tubuh tetap sehat. Salah satu cara yang efektif adalah dengan memilih buah-buahan yang mengandung gula rendah. Meski buah dikenal menyehatkan, tetap penting untuk memperhatikan kandungan gulanya.


Mengapa Perlu Membatasi Gula dari Buah?

Menurut Kementerian Kesehatan RI, batas konsumsi gula harian maksimal adalah 50 gram atau setara 4 sendok makan. Ini termasuk semua jenis gula yang terkandung dalam makanan dan minuman—termasuk buah.

Meski buah mengandung gula alami, memilih buah dengan kandungan gula yang lebih rendah bisa membantu menjaga kadar gula darah dan mencegah risiko penyakit metabolik seperti diabetes.


Daftar Buah Rendah Gula

Berikut ini beberapa buah yang tergolong rendah gula dan tetap menyehatkan:

1. Alpukat

Buah satu ini hampir tidak memiliki gula. Dalam 100 gram alpukat, kandungan gulanya hanya sekitar 0,3 gram, tetapi kaya akan serat (6,8 gram) dan lemak sehat. Cocok untuk kamu yang ingin kenyang lebih lama.


2. Aprikot

Buah kecil ini rendah kalori dan gula. Tiga buah aprikot ukuran kecil (100 gram) mengandung sekitar 9,2 gram gula dan hanya 49 kalori. Hati-hati jika memilih versi kering, karena kadar gulanya bisa jauh lebih tinggi.


3. Buah Beri (Berry)

Jenis-jenis buah beri seperti:

  • Blackberry: ±4,9 gram gula

  • Raspberry: ±4,4 gram gula

  • Strawberry: ±4,8 gram gula

Buah beri kaya serat, vitamin, dan antioksidan polifenol yang baik untuk menangkal radikal bebas dan peradangan.


4. Cranberry

Buah mungil yang satu ini dikenal mampu melawan infeksi saluran kemih. Dalam 100 gram cranberry segar hanya terdapat sekitar 4,2 gram gula. Lebih baik dikonsumsi langsung atau sebagai campuran salad daripada dalam bentuk jus manis.


5. Jeruk

Meski terasa manis dan asam, jeruk tetap tergolong buah rendah gula. Kandungannya sekitar 9,1 gram per 100 gram, dan sangat kaya vitamin C (sekitar 70% kebutuhan harian).


6. Jeruk Bali

Alternatif jeruk dengan gula lebih rendah. Dalam 100 gram jeruk bali hanya terdapat sekitar 6,9 gram gula dan menyumbang sekitar 43% kebutuhan harian vitamin C.


7. Kiwi

Buah hijau asam manis ini mengandung sekitar 8,9 gram gula per 100 gram. Selain itu, kiwi juga memberikan 62% kebutuhan vitamin C harian dan cukup tinggi serat (3 gram).


8. Lemon

Sangat rendah gula dan tinggi vitamin C. Lemon hanya memiliki sekitar 2,5 gram gula per 100 gram. Cocok dijadikan infused water untuk alternatif minuman sehat.


9. Melon

Melon memiliki kadar gula sekitar 7,8 gram per 100 gram dan tinggi air. Kandungan beta karoten di dalamnya juga mendukung kesehatan mata.


10. Persik (Peach)

Dengan kandungan gula sekitar 8,3 gram per 100 gram, persik mengandung banyak vitamin A, C, dan mineral seperti kalium. Rasanya manis alami dan segar.


11. Prem (Plum)

Dua buah plum setara 100 gram mengandung sekitar 9,9 gram gula. Warna ungu tua pada kulitnya menandakan kandungan antioksidan tinggi, selain itu prem juga kaya zat besi dan magnesium.


12. Semangka

Meski terasa manis, semangka hanya mengandung sekitar 6,2 gram gula per 100 gram. Kandungan airnya yang mencapai 92% membuatnya ideal untuk menjaga hidrasi tubuh.


Apakah Gula dalam Buah Berbahaya?

Tidak perlu takut mengonsumsi buah karena mengandung gula alami yang masih aman dikonsumsi, asal tidak berlebihan. Bahkan penderita diabetes pun masih bisa mengonsumsi buah, dengan porsi yang sesuai dan memilih buah yang memiliki indeks glikemik rendah.

Contoh buah glikemik rendah dari daftar di atas:

  • Buah beri

  • Jeruk bali

  • Kiwi

  • Plum

Mengontrol porsi makan, menyeimbangkan dengan sumber gizi lainnya, dan memperhatikan kandungan gula bisa membantu kamu menjaga pola makan yang sehat dan seimbang.


Tips Kisah Pagi: Jika kamu ragu, konsultasikan kebutuhan gizi dan pilihan buah terbaik bersama ahli gizi. Dengan cara ini, kamu bisa tetap menikmati buah tanpa khawatir lonjakan gula darah.

12 Buah Rendah Gula yang Aman Dikonsumsi untuk Kurangi Asupan Gula Harian


photo cowo sedang olah raga lari sore


Lari merupakan salah satu olahraga paling sederhana dan murah, namun memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh. Kegiatan ini bisa dilakukan kapan saja—baik pagi, siang, sore, maupun malam—sesuai dengan waktu luang dan kenyamanan masing-masing individu.

Namun, tahukah Anda bahwa setiap waktu lari memiliki kelebihannya sendiri? Mari kita bahas manfaat lari berdasarkan waktu, serta alasan mengapa Anda perlu menjadikannya bagian dari rutinitas harian.


1. Lari Pagi: Awali Hari dengan Energi Positif

Lari pagi adalah pilihan populer bagi banyak orang yang ingin memulai harinya dengan semangat. Berikut manfaatnya:

  • Meningkatkan Mood: Lari pagi mampu memicu pelepasan hormon endorfin yang membuat perasaan lebih bahagia dan segar sepanjang hari.

  • Menjaga Berat Badan: Melakukan lari sebelum sarapan membantu membakar lemak lebih cepat.

  • Melatih Konsistensi dan Disiplin: Lari di pagi hari bisa membentuk kebiasaan baik dan meningkatkan produktivitas seharian.

  • Udara Masih Bersih: Pagi hari biasanya belum banyak polusi, sehingga lebih baik untuk pernapasan.

  • Tips: Lakukan pemanasan ringan sebelum lari, dan pastikan tubuh sudah cukup terhidrasi.


2. Lari Siang: Cocok untuk Pembakaran Kalori Maksimal

Bagi Anda yang memiliki waktu luang di siang hari, lari siang juga punya manfaat tersendiri:

  • Suhu Tubuh Sudah Optimal: Metabolisme tubuh lebih aktif sehingga pembakaran kalori lebih maksimal.

  • Mengurangi Stres Pekerjaan: Lari singkat saat istirahat siang bisa menyegarkan pikiran dan mengurangi stres kerja.

  • Meningkatkan Kinerja Fisik: Otot tubuh lebih lentur di siang hari, sehingga risiko cedera lebih kecil.

Catatan: Hindari lari saat cuaca sangat panas (antara pukul 11.00–14.00). Pilih tempat teduh atau gunakan pakaian olahraga yang ringan dan menyerap keringat.


Baca Juga :

cara menyembuhkan bisul dengan obat kampung

8 ciri-ciri kolesterol yang harus di waspadai

8 penyakit yang bisa disembuhkan dengan berjalan kaki

cara alami menghilangkan uban di kepala



 
photo cewe usai olah raga lari sore
photo cewe usai olah raga lari sore

3. Lari Sore: Waktu Favorit Banyak Orang

Lari sore menjadi alternatif sempurna bagi mereka yang sibuk di pagi dan siang hari. Berikut kelebihannya:

  • Mengurangi Risiko Cedera: Otot dan persendian telah aktif seharian, membuat tubuh lebih siap untuk berolahraga.

  • Meningkatkan Kualitas Tidur: Aktivitas fisik di sore hari membantu tubuh lebih rileks di malam hari.

  • Waktu Terbaik untuk Sosialisasi: Banyak orang berlari sore, menjadikannya momen untuk bersosialisasi dan berbagi semangat.

Tips: Coba variasi seperti jogging, sprint ringan, atau lari di taman agar tidak membosankan.


4. Lari Malam: Tenangkan Pikiran Sebelum Tidur

Meskipun kurang umum, lari malam juga punya manfaat yang luar biasa, terutama bagi yang sibuk sepanjang hari:

  • Membantu Relaksasi: Lari malam membantu melepaskan stres setelah hari yang melelahkan.

  • Tidak Terburu-buru: Anda bisa lebih santai menikmati waktu lari tanpa memikirkan jadwal lain.

  • Meningkatkan Kualitas Tidur: Asal tidak terlalu dekat dengan waktu tidur, lari malam dapat membantu tidur lebih nyenyak.

Perhatian: Pastikan rute lari aman dan terang. Gunakan pakaian yang mencolok atau berlampu agar terlihat oleh kendaraan.


Kesimpulan: Kapan pun Waktunya, Lari Selalu Menyehatkan

Tidak ada waktu yang salah untuk berlari—yang terpenting adalah konsistensi dan kenyamanan pribadi. Baik pagi, siang, sore, atau malam, lari bisa menjadi gaya hidup sehat yang meningkatkan stamina, membakar kalori, dan menjaga kesehatan mental.

Mulailah dari sekarang, sesuaikan waktu dengan rutinitas Anda, dan rasakan manfaat luar biasa dari olahraga lari.


Rekomendasi Tambahan

  • Jangan lupa minum air putih cukup sebelum dan sesudah lari.

  • Gunakan sepatu olahraga yang nyaman.

  • Catat waktu dan jarak tempuh untuk memotivasi diri.



Manfaat Lari Pagi, Siang, Sore, dan Malam untuk Kesehatan Tubuh